ALIM, Alhamdulillah Its Monday
Banyak diantara kita menganggap kalau weekend sebagai
anugerah yang paling indah. Kedatangan weekend dinanti banyak orang. Mereka menunggu
datangnya weekend secara tekun, mereka setia menunggu dan mengharapkan
kehadirannya, sama kaya orang yang lagi nongkrong di wc, setia menunggu kebelet
dan datanya pup yang keluar dengan lancar.
Orang tipe kaya gini selain mengangap weekend adalah berkah,
juga menganggap kalau senin adalah petaka. Mereka menganggap penderitaan mereka
berawal dari senin. Padahal kalau menurut ane ngadepin hari senin nyante aja, weekend
tingggal 5 hari, bentar kan.
Memang ada benernya juga sih. semenjak ane PPL alias praktik
ngajar di sekolah, ane juga sedikit ngrasain weekend sebagai berkah dan senin
adalah petaka. Datangnya weekend itu sebagai berkah dari Tuhan yang sangat menyenangkan,
ibarat kaya kita minum es teh GRATIS hasil ngembat punya anak kecil saat kita
haus. Berbeda rasanya saat weekend. Hari Ahad terutama, kalau Ahad itu cepet
banget dan tiba-tiba besoknya senin aja. Dan rasanya lagi sepanjang senin sampai
sabtu lama banget. Gitu muter terus sampai kiamat.
Ane mikir, ada yang
salah sama diri ane. Dulu ane mencintai semua hari, eh bentar “mencintai semua
hari?” hari yang mana, Hari Sabarno, Hari Salisburi, Hari Setiawan, atau malah
Hari Tanu, kok kesannya kaya homo rakus. Gak cukup homo, rakus pula. Kata2 tadi
harus diganti.
Dulu ane anggap semua hari dalam seminggu sama, sama2
menyenangkan dan penuh dengan keindahan. Tapi semua berubah saat Negara api
menyerang tapi sekarang, GAK. Sial. Ketika weekdays pikiran ane melayang membayangkan
senangnya saat weekend datang, dan saat weekend datang pikiran ane melayang
pada ribet, susah, dan melelahkannya weekdays. Kalau kaya gini, ane hidup
dihari apa.
Ada yang bilang orang yang berpikir seperti ini, berarti dia
gak mencintai pekerjaannya atau gak mencintai apa yang dia lakukan. Orang-orang
seperti ini seolah gak nyaman terhadap apa yang dilakukannya. Bête kalau senin,
dan riang weekend. Bahkan ada singkatan yang menunjukan riangnya sebagian orang
saat weekend datang. Yap ALIF Alhamdulillah Its Friday. Atau yang lebih beken
TGIF, Thanks God Its Friday.
Lantas solusinya apa tom?
Lakukanlah variasai disela-sela rutinitas.
Melakukan
rutinitas terus-menerus tanpa ada variasi rentan akan kebosanan. Lakukan hal
baru disetiap kegiatanmu. Munculkan ide2 baru didalam rutinitasmu, biar
gak bosen. dan selalu membayangkan yang
enak2 saja. Ini penting. misal ketika lo dikejar deadline buat presentase
besok, bayangin aja, besok dosen ke kelas bawa bakso dan yang dikasih Cuma yang
presentasi doang.
Saat ini ane belajar jadi guru, dan ane mencoba flashback ke
masa2 ane sekolah. “kalau ane jadi mereka ane bakalan bosen banget jka ada guru
yang ngomong aja, ceramah aja”. Nah maka dari itu ane mencoba melakukan ide
baru di rutinitas ane. Rutinitas ane adalah praktek ngajar, dan variasinya
adalah, ane gak mau cuma njelasain panjang lebar dari awal sampai akhir, bisa
kram bibir ane.
Itulah yang sekarang lagi ane pelajarin, mencoba variasai
dalam ngajar. ane mencoba merubah dari teacher center mnejadi stundent
center. Hal yang paling sederhana adalah melakukan beberapa permainan yang
mendukung adek-adek bangkit dari kursinya. Jadi gak melulu duduk terus selama
pelajaran berlangsung, bokong mereka bisa setebel kamus besar bahasa indonesa
nanti.
So ane akan berusaha mencari variasai dalam setiap ane
mengajar.
Satu hal yang membuat aku berusaha gak membenci hari senin
adalah, ane selalu berkata pada diri ane sendiri “hari ini aku akan bertemu
dengan anak-anak yang riang, ikut tertawa bersama mereka, bercanda bersama
mereka”. Ya mereka adalah para penerus bangsa.
Yup ikut tertawa bersama lingkungan adalah cara terbaik
membunuh rasa bosan yang bernama rutinitas. ALIM, Alhamdulillah Its Monday.
ALIM, Alhamdulillah Its Monday
Reviewed by TomiAzami
on
21:23
Rating:
No comments:
mau main balik gimana wong alamatmu gak ada